14 June 2011

catatan Tausyiah : hadirnya Al-Qur'an di antara dua ni'mat yang besar..


alhamdulillah..pertama-tamanya, marilah bersama-sama wahai jasad kerdil, wahai hati hina, wahai minda faqir untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala..

untuk apa demo suruh ambo bersyukur? (^_^)

alhamdulillah, minda faqir ini masih mengingati ayat yang masih "panas" iaitu 2 hari yang lalu (yakni 13 Jun 2011M di Balai Islam Lundang) yang dilafazkan oleh sang guru yang mulia, al-'Allamah al-Habib Zein bin Sumaith..

katanya al-'Allamah al-Habib Zein bin Sumaith, (yang bermaksud) : "manusia yang tidak bersyukur adalah manusia yang tidak mengenali dirinya adalah hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala, manakala manusia yang bersyukur adalah manusia yang mengenali dirinya adalah hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala dan seterusnya berusaha menjadikan dirinya sebenar-benar hamba Allah yang bersyukur"..

astaghfirullah..(T__T)

apakah yang dimaksudkan "menjadikan dirinya sebenar-benar hamba Allah yang bersyukur"?

ia adalah merujuk kepada segala ni'mat yang diperolehi oleh engkau wahai diri, bagaimana ni'mat mata contohnya, ke arah manakah engkau membawanya?

andai ke arah kemaksiatan, maka dirimu sebenarnya tidak bersyukur dengan anugerah ni'mat itu, andai ke arah keimanan, maka dirimu sebenarnya (insya Allah) bersyukur dengan anugerah ni'mat itu..

wallahua'lam..(T__T)


Wahai hati, wahai jiwa, wahai jasad..di sini ada sedikit tausyiah yang mana isi-isinya sudah kita dengari bersama, dan kita hayatinya pada 2 hari yang lalu, iaitu pada "pertemuan kita yang pertama bersama sang guru yang mulia"..

di mana, pada pertemuan kita yang pertama bersamanya, iaitu pada hari Isnin malam selasa, iaitu bermulanya ia selepas waktu Maghrib, kita telah "dihidangkan" dengan "makanan rohani" yang "enak bangat"..

alunan ayat suci dari kitab yang mulia, Al-Qur'an membuka tirai hati yang terhijab..
alunan ayat qasidah dari susunan para habaib menjirus hati dengan air-air yang membawa ketenangan..

dan..tibalah saat ditunggukan hati ini, semakin kuat debarannya..

akhirnya, sang guru yang mulia, al-'Allamah al-Habib Zein menggerakkan lidahnya, maka hanyutlah seketika hati ini di dalam menghayati setiap kata-katanya..subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar..(T__T)



dimulai tausyiah itu, sang guru yang mulia telah memperkatakan tentang dua ni'mat yang besar yang dikurniakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada setiap hamba-Nya..

di antara dua ni'mat yang besar itu adalah hadirnya kitab yang mulia, Al-Qur'an kepada Nabi besar, Sayyiduna Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam sebagai pemberi rahmat kepada sekalian alam..

sesungguhnya segala-galanya adalah kurniaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..

subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar..


namun..

katanya sang guru yang mulia ini, "berapa banyak manusia, mereka baca (yakni baca Al-Qur'an), akan tetapi mereka tidak memahaminya, pada hal tujuan daripada pembacaan Al-Qur'an adalah dibaca untuk difahami, untuk diketahui, mengambil akhlak, mengambil adab dan apa yang ada di dalamnya"..

astaghfirullah..(T__T)

katanya lagi, sang guru yang mulia, "kemudian, ni'mat ini adalah ni'mat yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yang tidak bisa dibayar dengan wang, yang tidak bisa dibayar dengan harta, ni'mat yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, ni'mat membaca Al-Qur'an, dan mengetahui kitab Al-Qur'an itu adalah pembicaraan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, kalam Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita perhatikan dan kita renungkan, siapa yang berbicara di dalam Al-Qur'an"

subhanallah..(T__T)

katanya lagi, sang guru yang mulia, "Al-Qur'an itu di mana dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, adalah, "Aku turunkan Al-Qur'an yang mana Al-Qur'an, kitab tersebut penuh dengan keberkahan", maka apakah ada sesuatu yang lebih mulia dari Al-Qur'an? apakah ada sesuatu yang lebih ni'mat dari Al-Qur'an? apakah ada sesuatu yang lebih lazat dari Al-Qur'an? maka, ketahuilah tidak ada sesuatu yang lebih ni'mat, yang lebih lazat, yang lebih mulia daripada Al-Qur'an.."

subhanallah..(T__T)

sambungnya lagi dari sang guru yang mulia, "sehingga para arifbillah, mereka ketika membaca Al-Qur'an, merasakan kelazatan, merasakan keni'matan ketika mana membaca Al-Qur'an"..

subhanallah..(T__T)

sambungnya dari sang guru yang mulia lagi, "akan tetapi, orang-orang yang terhijab, mereka yang hatinya tertutup, mereka di dalam azab, mereka tidak pernah merasakan keni'matan di dalam membaca Al-Qur'an"

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T)


sambungnya lagi dari sang guru yang mulia, "katanya seorang ulama' yang soleh, "hati mereka terhijab, maka cukuplah hijab tersebut adalah azab, apabila mereka mendengar, maka apabila mereka mengetahui, maka mereka akan menidakkan apa yang ada didalamnya""

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T) nauzubillah..

katanya pula sang guru yang mulia, "kemudian, diriwayatkan dari seorang ulama' yang bernama Thabit al-Bunani, beliau mengatakan "aku membaca Al-Qur'an dengan susah payah selama 20 tahun, kemudian 20 tahun selanjutnya, aku membaca Al-Qur'an dengan keni'matan""

masya Allah, tabarakallah..(T__T)


katanya lagi, sang guru yang mulia, "dikatakan dari al-Imam Ja'far as-Sadiq Radhiyallahu 'anhu, "Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memperlihatkan kekuatan-Nya, kehebatan-Nya di dalam Al-Qur'an, akan tetapi ada sebahagian manusia yang tidak mengetahuinya""

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T)

kemudiannya, sang guru yang mulia telah menegaskan, "bagi sesiapa yang tidak membacakan Al-Qur'an, orang tersebut telah meremehkan Al-Qur'an..dan siapa orang yang membaca Al-Qur'an, (tetapi) tidak merenungkannya, maka orang tersebut telah meremehkan Al-Qur'an..dan siapa orang membaca Al-Qur'an, dan kemudian merenungkannya, tetapi tidak mengamalkannya, maka orang tersebut juga telah meremehkan Al-Qur'an..maka tentunya dalam Al-Qur'an, dikatakan "ya Allah, sesungguhnya kaumku, mereka menjadikan kitab suci ini seperti tidak mempedulikan""..

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T)



sambungnya lagi dari sang guru yang mulia, "ketahuilah, di akhir zaman ini, tentunya tidak ada lagi yang paling baik untuk berpedoman kecuali pedoman Al-Qur'anul karim"..

insya Allah..(T__T)

sambungnya lagi dari sang guru yang mulia, "di dalam sebuah hadits, "siapa orang yang menjadikan Al-Qur'an sebagai pedomannya, maka Al-Qur'an akan membawanya ke Syurga..dan, siapa orang yang membelakangi Al-Qur'an, tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai undang-undang, sebagai pedomannya, maka orang tersebut akan diseret oleh Al-Qur'an ke dalam Neraka""

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T)


sambungnya lagi, dari sang guru yang mulia, "maka, Al-Qur'an dapat meningkatkan darajat seseorang dan dapat menjatuhkan dan merendahkan darajat seseorang"

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T)

sambungnya lagi, dari sang guru yang mulia, "maka, yang tentunya, membaca Al-Qur'an di zaman sekarang, berapa banyak manusia, mereka membaca Al-Qur'an tetapi mereka tidak merujuk di dalam pembacaannya, mereka tidak mengamalkan apa yang ada di dalam Al-Qur'an,"

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T)

sambungnya lagi, dari sang guru yang mulia, "berapa banyak di antara kita yang membaca surah al-Fatihah, dari awal sampai akhir, akan tetapi tidak pernah merenungkan apa yang di dalam al-Fatihah tersebut"

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T)

 dan, akhirnya, kesimpulan ni'mat ini disimpulkan oleh sang guru yang mulia, "maka inilah yang pertama daripada ajaran yang diperintahkan kita untuk mempelajari Al-Qur'an, dan seterusnya merenungkannya, dan seterusnya mengamalkannya, agar ni'mat ini menjadi benar-benar ni'mat yang lazat dan enak untuk kembali kepada Allah di dalam keredhaan-Nya"..

amin ya Rabb..(T__T)

hanya sedikit kesimpulan dari minda faqir dan hati hina ini,

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

يَهْدِي بِهِ اللّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلاَمِ
وَيُخْرِجُهُم مِّنِ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

(yang bermaksud) : "Dengan kitab itulah (Al-Qur'an) Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gelita kepada cahaya yang terang benderang dengan izin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus"

(Surah al-Ma'idah, ayat 16)

wallahua'lam..(T__T)

(T__T) : "semoga kita (wahai jasad, wahai jiwa, wahai hatiku) bukan manusia yang tidak membaca Al-Qur'an, bukan juga manusia yang membaca Al-Qur'an dan tidak merenungkannya, dan bukan juga manusia yang membaca Al-Qur'an, merenungkannya tetapi tidak mengamalkannya..sebaliknya, semoga kita wahai hatiku, adalah hamba-Nya yang membacanya, kemudian merenungkannya, kemudian mengamalkannya, insya Allah, amin ya Rabb"


kembalinya hati disuluhi cahaya..(T__T)

alhamdulillah, syukurku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala..

Terbitnya post ini menandakan Allah Subhanahu wa Ta'ala masih memberi peluang kepada jari hina ini untuk mengukir sedikit kata-kata dengan harapan agar ia dapat "mengecilkan" hati hina ini yang semakin "membesar" dengan sifat mazmumah, yakni sifat yang buruk (seperti malas, buruk sangka dan seumpamanya), insya Allah..(T__T)


alhamdulillah..

syukurku jua kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mentakdirkan seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala yang bercahaya hatinya, jiwanya, jasadnya dengan cahaya keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala hadir ke bumi Kelantan, Malaysia..

hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala yang dimaksudkan itu adalah sang guru yang mulia, al-'Allamah al-Muhaqqiq al-Faqih al-Murabbi al-Habib Zein bin Ibrahim bin Sumaith..


secara umumnya, sang guru yang mulia ini adalah merupakan cucunda Nabi besar, Sayyiduna Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam..

masya Allah, tabarakallah..(T__T)

hadirnya sang guru yang mulia ini ke bumi Kelantan, atau lebih tepat lagi di Balai Islam Lundang, Kota Bharu, Kelantan menjadikan hati hina yang semakin malap ini kepada kembalinya ia bercahaya, bahkan ia bertambah bercahaya lagi..

hal ini adalah merupakan kurniaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dia lah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..

Di dalam majlis ilmu bersama sang guru yang mulia ini juga, hadirnya juga para guru yang mulia yang lain, masya Allah, tabarakallah..

alhamdulillah, syukurku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, hadir di majlis ilmu ini, walaupun niat asalnya hanyalah untuk menemui dan menumpang keberkatan bersama al-'Allamah al-Habib Zein, namun Allah Subhanahu wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, diri ini dapat menemui dan menumpang keberkatan juga para guru yang lain, masya Allah, tabarakallah..

sahabat-sahabat penuntut pondok di Kelantan Darul Naim juga dapat ditemui, dan dapat berkenalan dengan yang baru pula..begitu juga dari Kedah, dari Patani dan lain-lain..masya Allah, tabarakallah..

hati yang sepi sebelum ini, hati yang malap sebelum ini, kembali ia bercahaya, kembali ia tenang, alhamdulillah..(T__T)


benarlah kata sang guru yang mulia, al-'Allamah al-habib Abdullah bin Muhsin al-Attas : "berziarahlah kamu kepada orang-orang soleh! kerana orang-orang soleh adalah ubat hati"..

masya Allah, masya Allah, masya Allah..(T__T)

(T_T) : "semoga hati ini terubat dengan menemui dan bersama para guru yang mulia ini, terutama al-'Allamah al-Habib Zein, amin ya Rabb.."

berkata al-'Allamah al-Habib Alwi bin Muhammad al-Haddad : "Seindah-indahnya tempat di dunia adalah tempat orang-orang yang soleh, kerana mereka bagai bintang-bintang yang bersinar pada tempatnya di petala langit"

subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar..

(T_T) : "Semoga diri yang jahil ini, hati yang hina ini, minda yang faqir ini, sentiasa ditempatkan bersama mereka yang soleh, supaya diri ini juga bisa menjadi soleh, amin ya Rabb.. "


12 June 2011

Daurah ilmu bersama al-'Allamah al-Muhaqqiq al-Faqih al-Murabbi al-Habib Zein bin Ibrahim Bin Sumaith, kini di Kelantan Darul Naim..


alhamdulillah, syukurku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas segala-galanya, yang mana segala-galanya itu sama ada yang disedari oleh hati atau tidak disedari oleh hati, segala-galanya adalah kurniaan Allah Subhanahu wa Ta'ala..

subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar..

kini, sedikit perkongsian mengenai majlis bagi "ahlul Syurga (insya Allah)" yang insya Allah akan berlangsung di Kelantan Darul Naim bermula hari ini, Isnin (13 Jun 2011M / 11 Rejab 1432H) yang insya Allah bertempat di Balai Islam Lundang..

pesanan sang guruku yang mulia, al-'Allamah al-Habib Umar al-Hafiz :

مَنْ لَمْ يُجَالِسْ مُفْلِحُ كَيْفَ يُفْلِحُ وَ مَنْ جَالَسَ مُفْلِحَ كَيْفَ لاَ يُفْلِحُ

(yang bemaksud) : "Barangsiapa yang tidak mahu duduk dengan orang beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung dan barangsiapa yang duduk dengan orang beruntung, bagaimana mungkin ia tidak akan beruntung"

masya Allah, tabarakallah..

sesungguhnya, guru yang mulia yakni yang akan hadir ke Balai Islam Lundang, Kelantan Darul Naim nanti adalah merupakan di antara "orang beruntung", dan amat rugi kepada mereka yang diberi kesempatan dan peluang tetapi tidak berusaha untuk bersama dengan "orang yang beruntung"..

astaghfirullah..(T__T) : semoga kita semua diberi kesempatan untuk bersama mereka yang beruntung (orang-orang yang soleh), dan seterusnya menjadikan kita juga seperti mereka, insya Allah, amin ya Rabb..

sedikit perkongsian juga mengenai maklumat "daurah ilmu" di Balai Islam Lundang, Kelantan Darul Naim itu nanti..insya Allah, amin ya Rabb..

wallahua'lam, Allah jua Yang Maha Mengetahui..

.:: TARIKH  : 11 Rejab 1432H hingga 13 Rejab 1432H (bersamaan 13 Jun 2011M hingga 15 Jun 2011M)

.:: MASA : 9 pagi hingga 12 tengah hari, dan Selepas Maghrib hingga 11 malam (Pendaftaran : Selepas Asar, 13 Jun 2011M)

.:: TEMPAT : Balai Islam Lundang, Kota Bharu, Kelantan



.:: PENGANJUR : Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Kelantan dan Majlis Muwasolat Negeri Kelantan

alhamdulillah, syukurku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala..

apa yang akan berlaku di sana nanti?

insya Allah, para hadirin nanti insya Allah diberi peluang untuk mendalami kitab secara talaqqi bersanad iaitu kitab Bahjatu al-Tholibin fi Muhimmah Usuluddin..



dan, para hadirin juga insya Allah akan diberi peluang untuk berada di dalam suatu majlis yang mulia, iaitu "Majlis Pengijazahan Sanad", insya Allah, amin ya Rabb..

alhamdulillah..(^__^)

dan, hari terakhir bagi daurah ilmu bersama guru yang mulia ini akan berakhir pada 15 Jun 2011 (Rabu), selepas majlis ilmu (9 pagi hingga 12 tengah hari)..

sebarang perubahan yang berlaku bukan di dalam pengetahuan diri hina ini, kerana diri hina ini hanya berkongsi tentang apa yang diperolehi di sini..

kepada para sahabat sekalian : "jumpa di sana, insya Allah, semoga Allah permudahkannya, amin ya Rabb"

6 Jun 2011M, hari ulang kelahiranku..namun.......(T__T)


alhamdulillah..(^_^)

syukurku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas segala-galanya..

khususnya memberi peluang kepada hamba-Mu yang hina ini untuk meneruskan baki kehidupan di alam dunia ini, subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar..

Tanpa ku sedari, diari kehidupanku telah pun melepasi usiaku 23 tahun mengikut tarikh masihi iaitu pada 6 Jun 2011 Masihi yang lalu..syukurku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala..

namun..

wahai hati hina, wahai jiwa hina, wahai jasad hina.. 

ketahuilah..

bertambahnya usia diri,
semakin hampirlah ia,
yakni kematian yang misteri,
hanya Allah yang mengetahuinya..

(T__T)..

para guru yang mulia ada berpesan kepada diri yang hina ini, bahawa al-Imam al-Ghazali ada berkata (yang bermaksud) : "yang paling dekat denganmu adalah kematian.."

astaghfirullah..(T__T)

wallahua'lam, Allah jua Yang Maha Mengetahui..(T__T)

sesungguhnya hadirnya satu teks syair yang mengetarkan jiwa ini ketika mana minda ini melayang sendirian berfikir tentang "bertambahnya usia, semakin hampir kematian"..(T__T)

teks syair disusun rapi,
dari satu baris ke satu baris lainnya,
mengetarkan hati hina ini,
tanpa disedari ia bersama air mata..

(T__T) : astagfirullah..

Teks syairnya adalah ;

Ingatlah jika sudah waktunya dipanggil..
Panggilannya tak bisa diwakilkan..
Panggilan dari Yang Maha Kuasa..
Mahu tidak mahu harus pergi.....

(T__T) : astaghfirullah..

seterusnya...gambaran kematian..(T__T)

Bajunya diganti putih..
Jika berangkat tak bisa kembali..
Kenderaannya kereta Jawa (pengusung)..
Beroda empat berupa manusia..




Rumahnya serupa Go'a (Gua)..
Tak ada bantal ataupun tikar..
Rumahnya tidak ada pintunya..
Tidur sendirian tak ada yang menemani..

astaghfirullah.....(T__T)

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

(yang bermaksud) : "Katakanlah : "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"

(surah al-Jumu'ah, ayat 8)

wallahua'lam..(T__T)

sesungguhnya, bertambahnya usia aku melebihi 23 tahun ini (yakni mengikut kiraan tarikh masihi), menjadikan minda faqir ini lebih banyak berfikir tentang kematian, menjadikan hati hina ini lebih banyak merasai "tanda-tanda kematian" yang mana menyebabkan gementar seluruh jasad, astaghfirullah..(T__T)

dari Abdullah bin Muthrif, berkata (yang bermaksud) : "Kematian itu dapat menghilangkan ni'mat yang dirasakan oleh orang-orang yang diliputi oleh ni'mat itu. Oleh sebab itu carilah ni'mat yang tidak ada kematiannya yakni yang tidak ada habisnya".

dipetik dari Kitab Ihya' Ulumiddin..


 
 

wallahua'lam..

sesungguhnya apabila memikirkan kematian, apabila merasai kematian, maka semakin lemahlah nafsu untuk menghanyutkan hati dan jiwa ke arah kemaksiatan, ke arah kelalaian di dalam suasana yang dipenuhi ni'mat di alam dunia ini..

apabila lemahnya nafsu, maka hati, jiwa dan jasad akan mudahlah tersentuh dengan perkara akhirat iaitu amal ibadah ke arah mencapai keredhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala..

insya Allah..(T__T)

maka, semoga hari ulang kelahiranku kali ini menjadi satu titik sambungan untuk terus bermuhasabah diri, untuk terus bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, untuk terus berusaha berada di jalan keredhaan-Nya, untuk terus berusaha menjadikan diri hamba-Nya yang soleh, amin ya Rabb..

wallahua'lam..


11 June 2011

ni'mat sedikit yang dikejari..(T__T)

assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh..(^_^)

pesanan para guru : "memberi salam adalah sunat (yakni di dalam keadaan yang dibenarkan), dan wajib menjawab bagi yang mendengar salam (yakni bagi yang berkemampuan untuk menjawab)", insya Allah, wallahua'lam..(^_^)

di pagi Ahad yang mulia ini, jasad ini terpanggil untuk mengukir dengan jari hina ini berkenaan Tausyiah (nasihat) yang telah disampaikan oleh al-Fadhil al-Walid Tuan Guru Sheikh Muhammad Nuruddin bin Marbu al-Banjari al-Makki..

siapakah beliau? sila rujuk di sini..



Tausyiah yang telah di sampaikan oleh al-Fadhil Tuan Guru ini adalah bertempat di Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam, Selangor iaitu pada tarikh 4 Jun 2011M bersamaan 2 Rejab 1432H..walaupun majlis itu sudah lama berlalu, kira-kira 8 hari yang lalu, namun ia masih segar di ingatan, menjadi pedoman buat minda faqir dan hati hina ini untuk meneruskan baki kehidupan di dunia ini yang mana akan tiba satu saat roh yang kerdil ini di panggil untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sama ada dalam keadaan di hina (astaghfirullah, hindari ya Allah), atau dalam keadaan di mulia (amin ya Rabb, perkenankan ya Allah)..wallahua'lam..

untuk maklumat lanjut, sila rujuk di sini..



subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar..

Ketika jasad ini sampai di bumi Shah Alam, atau dengan lebih tepat lagi di bumi Masjid Shah Alam ini, keindahan yang Allah Subhanahu wa Ta'ala kurniakan pada buminya ini amat indah, tidak dapat ia hanya digambarkan oleh pancaindera yang ada, bahkan keindahan yang sebenarnya hanyalah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengetahuinya..

subhanallah, sungguh bijaksana Allah Subhanahu wa Ta'ala..

di pandangan makhluk hina ini pada suatu ketika telah memuji kehebatan manusia yang mencipta masjid indah, kawasan indah, mengukir dengan begitu seni dan sebagainya..

namun, ketahuilah wahai minda faqir dan hati hina, andai begitu sekali pujianmu pada manusia yang merupakan makhluk kerdil ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala lebih patut dan lebih utama dirimu melafazkan pujian yang tidak terhingga kerana Dia lah yang mengilhamkan kepada manusia untuk berbuat sedemikian, kerana kebijaksanaan manusia itu adalah kurniaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dia lah Tuhan Yang Maha Bijaksana, Tuhan Yang Maha Kuasa..

subhanallah..(T__T)

maka, masuklah jasad hina ini ke dalam masjid yang indah, Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, atau secara umumnya, Masjid Shah Alam..

alhamdulillah, Allah yang takdirkannya, subhanallah..(T__T)

bermulanya tausyiah al-Fadhil Tuan Guru Sheikh Nuruddin al-Banjari..iaitu kira-kira 9 pagi selepas solah sunat tasbih yang mengetarkan jasad yang begitu kontang dengan amal ibadah ini (astaghfirullah), kemudian dibawakan pula oleh beliau, zikir munajat yang masya Allah, tabarakallah membuai hati hina ini hingga mengalir air mata keinsafan, dari satu lafaz ke satu lafaz menyedarkan hati hina ini betapa kerdil lagi hina diri ini di dunia ini, segala-galanya hanyalah dengan kurniaan rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala..(T__T)

astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah..(T__T)

bermulanya tausyiah al-Fadhil Tuan Guru Sheikh Nuruddin al-Banjari dengan membawa kisah tentang "manusia mengejar ni'mat yang sedikit, ni'mat yang seketika, tetapi memerlukan usaha yang begitu kuat"..astaghfirullah..(T__T)

apakah maksudnya?

contohnya, adalah aku..

pesanan Sheikhuna al-Ustaz Muhammad bin Idris : "apabila kamu hendak memberikan contoh ketika menjelaskan sesuatu hal atau isu, gunakan dirimu sendiri sebagai contoh, kerana hal sedemikian lebih meninggalkan kesan kepada hatimu untuk menyedari bahawa dirimu sendiri untuk bermuhasabah"..

astaghfirullah..(T__T)

contohnya, adalah aku..

seperti aku mahu makan nasi bersama lauk yang enak..


aku memerlukan masa dan waktu untuk menyediakannya, perlu usaha mencari bahan-bahannya, seperti mahu menyediakan nasi, aku perlu mencari beras, kemudian periuk untuk diisinya dan dimasukkan pula air, dan kemudian di basuhnya sehingga benar-benar aku yakin untuk ia kemudiannya di letakkan diatas api untuk dimasak beras itu menjadi nasi..


atau lauknya, seperti lauk ayam gulai misalnya..aku perlu mencari bahan-bahannya terlebih dahulu, ayam dan rempah ratus, serta bahan-bahan lainnya..setelah ada bahan-bahannya, aku perlu menghirisnya, aku perlu mengkeratkannya, untuk sesuai atau lebih enak dimasak..kemudian barulah dimasak yang memerlukan tempoh masa yang lain pula..

untuk apakah semua ini?

hal ini adalah tidak lain dan tidak bukan, ia adalah untuk meni'mati kelazatan nasi dan lauk yang sekejap sahaja, masuk sahaja nasi ke dalam mulut bersama lauk tadi, terus sahaja terasa kelegaan dan kelazatan..

masya Allah, tabarakallah..

begitu lama tempoh masa, tenaga, wang dan seumpamanya yang diperlukan untuk meni'mati ni'mat yang sedikit, ni'mat yang seketika..

yang mana ni'matnya hanyalah sekejap sahaja..astaghfirullah..(T__T)

contoh lain adalah..seperti aku mahu memakai kenderaan kereta misalnya..kereta itu inspira (kereta yang semakin diminati kini)..


 aku memerlukan waktu, tenaga, dan seumpamanya untuk menyediakan wang untuk membelinya..bertahun-tahun, atau berbulan-bulan aku berusaha..

 

kemudian, setelah ada duit, aku perlu pula menyediakan pelbagai dokumen untuk mendapatkannya..

untuk apakah semua ini?

ia hanyalah untuk meni'mati kenderaan kereta inspira yang seketika sahaja..

apabila terlihat kereta itu, kelegaan terasa..
apabila masuk ke dalam kereta itu, kelegaan terasa lagi..
apabila dapat memandui, kelegaan itu terasa lagi..

berapa minitkah untuk kelegaan itu? sedangkan usaha sebelum itu diambil begitu lama, begitu banyak hanya untuk meni'mati ni'mat yang seketika dan sekejap ini..

astaghfirullah..(T__T)

persoalan yang pasti akan bermain di minda hamba Allah yang membaca hal ini ; "apakah kami tidak boleh berusaha untuk mendapatkannya? sememangnya untuk dapatkan sesuatu, ia memerlukan usaha yang kuat, usaha yang berterusan, apakah tidak boleh begitu?"

hal ini kemudiannya diteruskan lagi penjelasannya oleh al-Fadhil Tuan Guru Sheikh Nuruddin al-Banjari..

andai ni'mat sedikit, ni'mat seketika itu, kita boleh berusaha untuk mendapatkannya, walaupun menghabiskan waktu yang panjang, kekuatan yang banyak, tenaga dan seumpamanya untuk memperolehinya..

apakah tidak terfikir di minda kita ini, hati kita ini, bahawa usaha yang sedikit di dunia ini ke arah akhirat, ia sudah mencapai ni'mat yang banyak, ni'mat yang berpanjangan di akhirat kelak, masya Allah, tabarakallah..(T__T)

Hanya usaha yang sedikit, seperti berzikir seketika, atau solah fardhu seketika, atau amal ibadah yang lain yakni hanya memerlukan beberapa minit sahaja untuk dilakukan, tetapi ni'mat yang akan diperolehinya, masya Allah, tabarakallah, amat banyak, amat panjang, amat mulia, yang mana tidak dapat digambarkan oleh minda faqir dan hati hina ini..(T__T) astaghfirullah..



andai untuk mendapatkan ni'mat dunia yang sedikit, yang seketika, kita memerlukan waktu yang panjang, dan segala-galanya yang banyak, apakah kita boleh pula mencipta pelbagai alasan untuk beramal ibadah sedangkan ia hanyalah memerlukan waktu yang sekejap sahaja, tempat yang kecil sahaja, dan seumpamanya yang mana sedikit sahaja, tetapi ni'mat yang diperolehi, masya Allah, tabarakallah, lebih besar dari ni'mat dunia..(T__T) astaghfirullah...

maka, marilah kita bersama-sama bermuhasabah diri, insya Allah..



jangan penuhkan masa dengan pekerjaan dunia,
hanya untuk mendapat ni'mat seketika,
tetapi usahakan pekerjaan akhirat yang lebih utama,
kerana ni'matnya lebih besar dari segalanya..

masya Allah, tabarakallah..(T__T)

wallahua'lam..


09 June 2011

syukurku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala..(T__T)

alhamdulillah..

pertama-tamanya, marilah bersama-sama wahai jasad, wahai jiwa, wahai hati, untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala..

untuk apa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala?


 Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

وَاللّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئاً وَجَعَلَ لَكُمُ الْسَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

(yang bermaksud) : " Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur"

(surah an-Nahl, ayat 78)..

wallahua'lam, Allah jua Yang Maha Mengetahui..

Sesungguhnya segala-gala yang ada padamu wahai hatiku, padamu wahai jiwaku, padamu wahai jasadku, adalah kurniaan Allah Subhanahu wa Ta'ala..



Allah Tuhan Yang Maha Pemurah, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengurniakan kepadamu pelbagai ni'mat, pelbagai kemudahan, pelbagai kurniaan dan seumpamanya, bahkan Pemurahnya Allah Subhanahu wa Ta'ala meliputi hamba-Nya yang tidak beriman pada-Nya..

seperti mana manusia yang kafir, mereka mempunyai kekayaan, mereka mempunyai kedudukan, mereka mempunyai keturunan, mereka mempunyai ilmu pengetahuan, namun apakah itu milik mereka?

tidak sama sekali, hal itu adalah kurniaan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada mereka, Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Pemurah, sesungguhnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala meliputi segala-galanya, sama ada kepada makhluk-Nya yang beriman kepada-Nya atau pun tidak, subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar..

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ

(yang bermaksud) : "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu"

(Surah al-'Araf, ayat 156)

namun, walaupun mereka (yang tidak beriman) kelihatan mempunyai apa sahaja, tetapi hati mereka kekosongan, kosong kerana tiadanya nur Iman..astaghfirullah..(T__T)


maka, hal ini lah lebihnya golongan mukmin, yakni golongan yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, mentaati setiap perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, meninggalkan setiap kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala..

Penyayangnya Allah Subhanahu wa Ta'ala hanyalah kepada golongan mukmin, yang mana walaupun kurang kekayaan atau tiada kekayaan yakni tentang hal dunia, namun hati mereka begitu kaya dengan cinta Allah Subhanahu wa Ta'ala..subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar..(T__T)

maka, beruntunglah mereka yang mana hati mereka dimuliakan dengan kehadiran nur cinta Allah Subhanahu wa Ta'ala, jiwa mereka ditenangi dengan kehadiran nur cinta Allah Subhanhu wa Ta'ala, jasad mereka dihiasi dengan kehadiran nur cinta Allah Subhanahu wa Ta'ala..mengangkat mereka lebih daripada makhluk yang selainnya, masya Allah, tabarakallah..(T__T)


dan, merekalah hamba Allah yang sebenar-benar bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala..(T__T)

syukur mereka begitu tinggi nilainya, apabila datangnya ni'mat yang sedikit, mereka akan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, apatah lagi ni'mat yang banyak, bertambah-tambah mereka bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala..

masya Allah, tabarakallah..

doa hati hina ini : "ya Allah ya Tuhanku, tempatkanlah hati hina ini, jiwa hina ini, jasad hina ini di kalangan hamba-Mu yang bersyukur dengan segala-gala kurniaan-Mu, janganlah Engkau campakkan diri ini di kalangan hamba-Mu yang rugi, hamba-Mu yang ingkar dengan segala kurniaan-Mu, dengan segala ni'mat-Mu, sesungguhnya diri ini amat lemah, amat kerdil, aku merayu ya Allah, golongkanlah aku di kalangan hamba-Mu yang beruntung, amin ya Rabb"..



~ Muhasabah ~