20 August 2011

Tausyiah : 17 Ramadhan, tarikh mulia bagi Ahlul Badr..(T__T)


sampailah kita dihari yang mulia ini, 17 Ramadhan yang mengingatkan kita kepada peristiwa Badr al-Kubra, dimana diterangkannya bendera pembela sang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, pertama kali ketika beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam berhadapan dengan kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah al-Munawwarah sebelum menuju Badr al-Kubra, maka di saat itulah wajah yang paling ramah, wajah yang paling indah, 

wajah yang dikatakan oleh Sayyidina Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu :

مَارَأَيْنَا مَنْظَرًا أَعْجَبُ مِنْ وَجْهِ النَّبِي
   
(yang bermaksud) : "Tidak ada pemandangan kutemukan lebih indah dari wajah sang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, lebih menakjubkan dari wajah sang Nabi".

Ketika berdiri, kaum muhajirin dan anshar menghadap wajah yang paling mulia, wajah yang paling sopan, wajah yang paling berkasih sayang dari seluruh makhluk Allah, wajah yang dikatakan oleh Allah di dalam Firman-Nya : 


وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ


 (yang bermaksud) : "Sungguh engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung"

(Surah al-Qalam, ayat 4)

wajah yang selalu menjawab cinta dari semua umat, bahkan dari benda mati, demikian Sayyidina Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam..

Maka ya habibi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata : "bagaimana pendapat kalian?"

maka berkata salah seorang Anshar : 

لَكَأَنَّكَ تُرِيْدُ مِنَّا يَارَسُولَ اللهِ ؟

(yang bermaksud) : "ya Rasulullah, kelihatannya engkau menunggu pendapat kami?"

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata : "benar, bagaimana pendapat kalian wahai kaum Anshar?"

maka salah satu kaum Anshar berkata : 
  

يَارَسُولَ اللهِ اِمْضِ بِنَا لِمَا أَرَدْتَ فَنَحْنُ مَعَكَ, لَوْ اسْتَعْرَضْتَ بِنَا هَذَا اْلبَحْرَ فَخَضْتَهُ لَخَضْنَاهُ مَعَكَ مَا تَخَلَّفَ مِنَّا رَجُلٌ وَاحِدٌ لَعَلَّ اللهُ يُرِيْكَ مِنَّا مَا تَقَرَّ بِهِ عَيْنُكَ


(yang bermaksud) : "wahai Rasul, kami akan ikut bersamamu kemanapun engkau pergi, jika engkau mengajak kami kemanapun kami akan ikut, jika engkau berdiri didepan lautan lalu masuk ke dasar lautan, kami akan ikut dan tidak akan tersisa satu pun dari kami kecuali ikut denganmu, barangkali dengan itu, kami bisa menggembirakan hatimu wahai Rasulullah"

Inilah tujuan Muhajirin dan Anshar yang selalu ingin menggembirakan hati Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, mereka rela mati kesemuanya demi menggembirakan hati Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam,

di dalam kebanyakan riwayat ada mengatakan,

فَسُرَّ وَجْهُ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ


(yang bermaksud) : "maka terlihat terang benderang dan gembira wajah Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam"

gembira dengan jawapan yang diberikan oleh kaum Anshar dan Muhajirin, kemudian mereka pun berangkat..


Maka tiba pada malam 17 Ramadhan, malam munajat, Sang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam berdoa kehadrat Allah Subhanahu wa Ta'ala, sehingga terangkat kedua tangannya, sehingga jatuh rida'nya dari panjangnya doa beliau, di antara doa beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam di dalam riwayat Shahih al-Bukhari : 

اَللَّهُمَّ إِنْ تَشَأْ لَا تُعْبَدُ بَعْدَ اْليَوْمِ

(yang bermaksud) : "wahai Allah, aku risau kalau seandainya kelompok kecil kami ini kalah, orang-orang yang banyak tidak siap berperang, senjata terbatas, tidak mampu berbuat apa-apa, kalau sampai kalah kelompok ini dan habis dibantai"
لَا تُعْبَدُ بَعْدَ اْليَوْمِ

(yang bermaksud) : "aku risau tidak ada yang menyembah-Mu di muka bumi , kerana seluruh orang-orang da'i, para pembela sang Nabi berkumpul di Badr, kalau semuanya di bantai, maka habislah, tinggallah Dhu'afaa (orang-orang lemah) di Makkah dan kaum wanita di Madinah, maka setelah ini jangan-jangan tidak ada lagi yang menyembah-Mu kalau sampai kelompok ini kalah".

Demikian risaunya Sang Nabi, beliau mempunyai jiwa yang risau, yang paling risau sesuatu menimpa umatnya, inilah jiwa Sayyiduna Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, inilah jiwa yang Allah katakan di dalam firman-Nya : 

لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ


(yang bermaksud) : "Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari jenis kalian sendiri, yang sangat menjaga kalian dan sangat berat memikirkan apa yang menimpa kalian, dan sangat santun dan berkasih sayang terhadap orang-orang yang beriman"

(Surah at-Taubah, ayat 128)

Inilah Sayyiduna Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yang berdoa : 

اَللَّهُمَّ ثَقِّلْ عَلَيَّ مَوْتِيْ وَخَفِّفْ عَلَى أُمَّتِيْ


(yang bermaksud) : "ya Allah, keraskanlah dan pedihkan sakaratul mautku dan ringankan untuk seluruh umatku"

Subhanallahi wabihamdih..(T__T)

Sampai di ketika saat musibah paling dahsyat di dunia ini, iaitu sakaratul maut, seraya Sang Nabi berdoa kepada Allah disaat kewafatannya iaitu dengan doa di atas itu..

Inilah doa Sayyiduna Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, rela menerima kepedihan sakaratul maut demi keringanan untuk umatnya..

Subhanallahi wabihamdih..(T__T)

Satu-satunya jiwa yang paling tidak tegar melihat umatnya merintih di dalam api neraka kerana berdosa, maka beliau bersujud untuk memohonkan syafaat untuk para pendosa, inilah Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, pimpinan Ahlul Badr..


اللـهم صـل و سلم و بـارك عـليه وعـلى آلـه
(yang bermaksud) : "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam sertasa berkahilah atasnya dan atas keluarganya"

Maka, mereka keluar dengan dua bendera hitam, satu bendera di tangan Muhajirin, satu bendera lagi tangan Anshar..

Bendera Muhajirin di tangan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah Radhiyallahu 'anhu, dan satu bendera lagi di tangan kaum Anshar..

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata : "Janganlah kalian menyerang mereka sebelum mereka menyerang kalian, jangan ada yang bergerak dan berbuat sesuatu sebelum mereka terlebih dahulu berbuat dan menyerang kita"


Jumlah tentera muslimin, hanyalah 313 orang, dan senjata tidak lengkap untuk menghadapi 3000 pasukan Musyrikin Quraisy yang bersenjata lengkap dan kuda, pakaian baju besi, topi besi, senjata, pedang, siap tempurnya dengan pasukan kuda yang berlapis pakaian besi pula..

Pasukan 313 orang, yang berapa puluh sahaja yang punya pedang, lainnya bawa tombak, lainnya cuma punya panah, lainnya hanya bawa tongkat, dan yang lainnya membawa batu dan alat tani, inilah keadaan mereka, tentera muslimin..

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ


(yang bermaksud) : "Jika kalian berdoa dan bermunajat meminta pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, sesungguhnya Aku (Allah) akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut"

(Surah al-Anfal, ayat 9)

dan Berkata Abu Sa'id dari kaum Anshar, "aku buta sejak perang Badr, seandainya aku tidak buta, aku bisa memperlihatkan kepada kalian dimana turunnya pasukan malaikat dari belahan langit di wilayah Badr", kerana kejadian itu terjadi di wilayah yang dinamakan Badr pada tahun ke-2 Hijriyyah iaitu pada hari Juma'at 17 Ramadhan..
اللـهم صـل و سلم و بـارك عـليه وعـلى آلـه
(yang bermaksud) : "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam sertasa berkahilah atasnya dan atas keluarganya"

Demikian indahnya peperangan Badr al-Kubra ini, subhanallahi wabihamdih..

dimana ada satu kisah lagi yang menakjubkan, ketika mana Sayyidina Abu Thalhah al-Anshari Radhiyallahu 'anhu yang sangat mencintai Sang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yang mana berlutut di tengah-tengah peperangan kemudian berkata kepada Sayyiduna Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam :

وَجْهِيْ لِوَجْهِكَ اْلوِقَاءُ وَنَفْسِيَ لِنَفْسِكَ اْلفِدَاءُ


(yang bermaksud) : "Wajahku ini siap menjadi benteng bagi segala serangan diwajahmu ya Rasul, jiwa dan ragaku siap untuk membentengimu wahai Nabi dari segala panah dan senjata".

maka, orang seperti Abu Thalhah ini kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Abu Thalhah seperti 1000 orang kekuatannya dalam umatku".

Demikian keadaan para pencinta Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang mempunyai kekuatan yang demikian dahsyat..

Telah diriwayatkan bahawa Abu Thalhah ini di dalam peperangan Badr, pedangnya jatuh kerana mengantuk, kerana sepanjang malam, dia qiyamullail, masya Allah, tabarakallah..

Di saat peperangan, terjatuh pedangnya, masya Allah, tabarakallah..

bagaimana manusia, jika berperang dengan hawa nafsu, tentunya ia tidak akan bisa memejamkan mata walau sekejap pun dari melihat serangan pedang 3000 orang kuffar quraisy yang bersenjata lengkap, tetapi dia masih bisa mengantuk..

hal ini menunjukkan mereka (Ahlul Badr) mempunyai jiwa-jiwa yang suci dan damai, bahkan Sang Nabi mengatakan : "jangan menyerang sebelum mereka menyerang. " demikian manusia yang mulia yang tidak mahu kepada permusuhan walaupun terhadap orang-orang yang paling jahat memusuhi beliau..

Bahkan pada saat peperangan Uhud, ketika mana panah besi menembus rahang beliau (Sayyiduna Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam) dan beliau hampir rebah, maka pada saat itu berdiri Sayyiduna Abu Thalhah di hadapan beliau, dan Rasul berdiri lagi untuk melihat keadaan pasukannya yang kacau bilau kerana diserang kaum kuffar, maka Abu Thalhah berkata : "tetap duduk wahai Rasul, jangan berdiri sungguh.. 

وَجْهِيْ لَيْسَ بِوَجْهِكَ وَصَدْرِيْ لَيْسَ بِصَدْرِكَ


(yang bermaksud) : "wajahku bukan wajahmu, dadaku bukan dadamu"

Biar aku yang kena serangan panah, jangan engkau kena serangan lagi, tetap di tempatmu wahai Rasul."

subhanallahi wabihamdih, hebatnya dan agungnya cinta sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ini..(T__T)

dan, pada ketika itu, Rasulullah sudah mengalir darah kerana panahan besi itu, yang menyebabkan perisai besi yang ada di tangan Sang Nabi ditembusi sehingga menembus tulang rahang beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam..(T__T)

maka Sayyidatuna Fatimah az-Zahra Radhiyallahu 'anha dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah Radhiyallahu 'anhu terus datang kepada Sang Nabi dan membersihkan darah yang mengalir dari wajah, (hal ini teriwayat di dalam Shahih al-Bukhari)..

al-Imam Ibn Hajar al-Asqalani mengatakan di dalam kitab Fathul Bari bisyarh Shahih al-Bukhari, adalah bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memegang rida'nya untuk menahan jangan sampai darahnya jatuh ke tanah..

maka para sahabat berkata, "biar dulu darahnya jatuh ke tanah wahai Rasul, kita uruskan panah besi di rahangmu yang masih terlekat itu"

maka ya habibi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata , "Kalau ada darah dari wajahku jatuh ke tanah, Allah akan timpakan bala untuk mereka, maka aku tidak ingin bala ini menimpa pada mereka"

inilah junjungan mulia, ya habibi Sayyiduna Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, berakhlak mulia, walau dengan musuhnya sekalipun..(T__T)

walaupun panah besi menembus rahang beliau, beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam masih sibuk menjaga jangan sampai setitis darahnya jatuh ke tanah, kerana nanti Allah akan murka kalau sampai ada setitis darah dari wajahnya jatuh ke bumi, Allah akan menimpakan bala untuk mereka, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam masih ingin mereka masuk Islam lalu keturunannya mendapat hidayah, demikian manusia yang paling indah, ya habibi Sayyiduna Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
اللـهم صـل و سلم و بـارك عـليه وعـلى آلـه
(yang bermaksud) : "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam sertasa berkahilah atasnya dan atas keluarganya"

dan, akhirnya peperangan Badr dimenangi oleh Umat Islam, 

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar..


Dikisahkan juga mengenai Sayyidina Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu, ketika mana tiba saat berangkat ke Badr, isterinya (isterinya merupakan puteri Sayyiduna Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam) telah jatuh sakit..

maka berkata Sayyiduna Utsman bin Affan, "ya Rasulullah, puterimu sakit, aku mohon izin"..Maka ya habibi Sayyiduna Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata : "kau tetap jaga puteriku"..

maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, 

yakni Allah telah berfirman kepada Ahlul Badr di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari : 

اِعْمَلُوْا مَا شِئْتُمْ يَاأَهْلَ اْلبَدْرِ قَدْ غَفَرَ اللهُ ذُنُوْبَكُمْ مَاتَقَدَّمَ وَمَا تَأَخَّرَ
 

 (yang bermaksud) : "Beramallah semahunya kalian wahai Ahlul Badr, kerana Allah telah mengampuni dosa kalian yang telah lalu dan yang akan datang".

Maka berkata pula Sayyidina Utsman bin Affan : "Ya Rasulullah, aku tidak hadir ke perang Badr, aku menjaga puterimu."

maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata : "kau dapat pahala Badr, dan kau dalam kelompok Ahlul Badr"

subhanallahi wabihamdih, Sayyidina Utsman menjaga puteri Rasulullah, mengorbankan diri dengan tidak hadir dari perang Badr maka Allah memberikan baginya pahala kemuliaan Badr, al-Kubra, Sayyidina Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu..




Subhanallahi wabihamdih..Inilah indahnya sunnah Sayyiduna Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, maka "berbuatlah semampunya"..

"Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memuliakan kita di dalam rahsia keagungan Badr al-Kubra ini dan kemuliaan Nuzul al-Qur'an"..


dari al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa :

"Rabbi..Rabbi..halalkan seluruh wajah kami mendapatkan cahaya kemuliaan Nurulul Qur'an, pastikan kami semua kelak di dalam kelompok Ahlul Badr, ketika dipanggil di Yaumul Kiamah, "wahai Ahlul Badr, berdirilah", pastikan kami berdiri diantara para pencinta Ahlul Badr"

"Ya Rahman Ya Rahim Ya Zal Jalali Wal Ikram..Jika kelak di Yaumul Qiamah, masing-masing kelompok dipanggil dengan pencintanya, kelompok zina (nauzubillah), kelompok pemabuk (nauzubillah), masing-masing berdiri dengan kelompoknya, maka disaat itu akan dipanggil pula dimana kelompok Ahlul Badr, semoga aku dan kalian berdiri di dalam kelompok Ahlul Badr..Semoga aku dan kalian tidak berdiri di saat dipanggil mana-mana kelompok pendusta (nauzubillah), kelompok pencaci (nauzubillah), kelompok pendosa (nauzubillah)..Rabbi..Jangan Engkau berdirikan (kami) diantara mereka."

"Rabbi..pastikan ketika Ahlul Badr dipanggil, kami ikut berdiri diantara mereka para pencinta Ahlul Badr, yang telah disabdakan oleh Nabi kami : 

اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
(yang bermaksud) : "seseorang bersama dengan orang yang dicintainya"

"Rabbi..kami rindu wajah-wajah Ahlul Badr al-Kubra, kami rindu melihat wajah-wajah damai, kami rindu melihat wajah Khulafaa' Ar-Rasyidin, kami rindu melihat wajah Muhajirin dan Anshar, kami rindu memandang wajah Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah, melihat wajah-wajah mulia.."

"Ya Zal Jalali wal Ikram Ya dzaa at-Thawli wal In'aam Ya Rahman Ya Rahim..pastikan kami di dalam keberkahan dunia dan akhirat, dalam kebahagian dunia dan akhirat."


"Demi kemuliaan Badr al-Kubra, jawablah seluruh doa kami, hapuskan seluruh dosa kami, singkirkan segala kesulitan kami, jauhkan musibah dari kami sejauh-jauhnya, jauhkan dari kami kemurkaan sejauh-jauhnya.."

"Ya Rahman Ya Rahim..damaikanlah kami, damaikanlah masyarakat kami, damaikanlah bangsa kami, tenangkanlah jiwa muslimin muslimat agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang hina dan mungkar"

"Ya Rahman Ya Rahim Ya Zal Jalali wal Ikram..jadikan jiwa kami dan jiwa saudara-saudara kami muslimin muslimat selalu risau jika ingin berbuat dosa, dan selalu tenang dan senang jika ingin berbuat pahala"


(T__T) amin ya Rabbi, amin ya Rahman, amin ya Rahim..subhanallahi wabihamdih..
اللـهم صـل و سلم و بـارك عـليه وعـلى آلـه
(yang bermaksud) : "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam sertasa berkahilah atasnya dan atas keluarganya"


No comments:

Post a Comment

~ Muhasabah ~